May 7, 2013

JUDUL SKRIPSI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan, berdasarkan Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masayarakat yang optimal. Di Indonesia, yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) masih merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di negara berkembang. Proporsi kematian yang ada di Indonesia tahun 2010 disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan akut mencakup 20%-30% (Achmad dkk, 2010).
Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta kematian pada anak berusia di bawah lima tahun setiap tahunnya dan dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (Widjaja, 2009).
Penyakit ISPA mencakup penyakit saluran napas bagian atas (ISPaA) dan saluran napas bagian bawah (ISPbA) beserta adneksanya. ISPaA mengakibatkan kematian pada anak dalam jumlah kecil, tetapi dapat menyebabkan kecacatan misalnya otitis media yang merupakan penyebab ketulian, sedangkan hampir seluruh kematian karena ISPA pada anak kecil disebabkan oleh Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA), paling sering adalah pneumonia (WHO, 2003). Kematian akibat pneumonia sebagai penyebab utama ISPA di Indonesia pada akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara 1.000 balita (Depkes RI, 2012).
Hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2011 angka kematian balita akibat penyakit sistem pernafasan adalah 4,9 per 1000 balita. Menurut data WHO, sekitar 80-90% dari kematian ini disebabkan oleh pneumonia. Berdasarkan hasil survey kesehatan nasional tahun 2011 proporsi kematian karena penyakit sistem pernafasan pada bayi (usia kurang dari satu tahun) sebesar 23,9% di Jawa dan Bali, 15,8 % di Sumatera, dan 42,6% di kawasan timur Indonesia. Pada anak balita (usia satu sampai lima tahun) sebesar 16,7% di Jawa dan Bali, 29,4% di Sumatera, dan 30,3% di kawasan timur Indonesia. Dari perhitungan mortalitas oleh Subdirektorat ISPA Departemen Kesehatan Republik Indonesia di sepuluh provinsi pneumonia masih merupakan penyebab kematian tertinggi pada balita 22,5% (Depkes, 2011), prevalensi ISPA pada anak usia kurang dari satu tahun sebesar 38,7 % dan pada anak usia satu sampai empat tahun sebesar 42,2%. Berdasarkan tempat tinggal, penyakit Pernafasan lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan (Jubaidillah dkk, 2008).
Penyakit ISPA di Jambi menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama. Pada tahun 2006, cakupan penemuan ISPA balita di Jambi mencapai 19,03%, angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 21,61% dan di tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 50,6%. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita di provinsi Jambi tahun 2011 sebesar 24,29% mengalami penurunan bila dibanding cakupan tahun 2010 yang mencapai 26,62% (Profil Kesehatan Jambi, 2012).
LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINIIIIIIIIIII.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar